Pericyclic Reaction : The Diels - Alder Reaction

       

Pericyclic Reaction : The Diels - Alder Reaction


          Reaksi perisiklik merupakan reaksi serempak yang berlangsung dalam suatu deret siklis elektron pada keadaan transisinya. Reaksi perisiklik terjadi pada diena ataupun poliena terkonjugasi yang berlangsung dengan mekanisme serempak seperti reaksi SN2 artinya ikatan- ikatan lama terputus ketika ikatan baru terbentuk dan semuanya terjadi dalam satu tahapan. Reaksi perisiklik dikarakteristikan oleh suatu keadaan transisi siklik yang melibatkan ikatan ikatan pi. Terdapat 3 tipe reaksi perisiklik yaitu reaksi sikloadisi, reaksi elektrosiklik dan penataan ulang sigmatropik.
1) reaksi sikloadisi
         Reaksi sikloadisi merupakan reaksi dimana dua molekul tak jenuh ditambah ke satu sama lainnya untuk menghasilkan suatu produk siklik. Reaksi sikloadisi dikontrol oleh simetro orbital dari reaktan.
Dalam reaksi pembentukan cincin pada senyawa karbonil, salah satunya dikenal reaksi Diels-Alder.


Reaksi di atas dianamakan reaksi sikloadisi Diels-Alder. dalam reaksi ini membentuk 2 ikatan karbon - karbon dalam satu tahap dan merupakan metode umum untuk membuat molekul siklik. Dalam reaksi ini, 2 reaktan bereaksi bersama sama melalui bentuk transisi siklik yang mana dua ikatan C-C baru terbentuk dalam waktu yang sama.
Reaksi sikloadisi diels – alder merupakan prosesperisiklik yang terjadi antara suatu diena ( 4 elektron phi ) dan dienofil (2 elektron phi ) untuk menghasilkan produk sikloheksena. Ada banyak contoh reaksi diels – alder, reaksi ini biasa terjadi dengan mudah pada temperatur ruangan atau sedikit di atasnya. Dan reaksi ini bersifat stereosepsifik terhadap substituennya.


Berbeda halnya dengan reaksi diels - alder [4 1 2]-p-electron, reaksi sikloadisi [4 1 2]-p-electron antara dua alkena itu tak bisa terjadi  secara termal, dimana reaksi ini hanya bisa terjadi dengan bantuan irradiasi, yang akan menghasilkan produk siklobutana.


Untuk menghasilkan kesuksesan dalam reaksi diels – alder , terminal cuping phi dari 2 reaktan harus memiliki simetri yang benar untuk bisa menghasilkan ikatan baru. Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara yang disebut dengan suprafacial danantarafacial. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interraksi ikatan terjadi antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping pada muka yang sama dari reaktan lainnya. Sedangkan, pada sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatannya terjadi antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya. Seperti pada gambar. Perlu diperhatikan bahwa keduanya merupakan symmetri-allowed.
2) reaksi elektrosiklik
Reaksi ini adalah merupakan suatu reaksi siklisasi dari suatu poliena terkonyugasi. Diena akan menghasilkan siklik anggota empat dan triena akan menghasilkan siklik anggota enam. Reaksi elektrosiklik bersifat reversibel dan reaksi sebaliknya disebut dengan reaksi pembukaan cincin (ring opening).

3. Penataan Ulang Sigmantropik
Penataan ulang sigmantropik (sigmantropic rearrangement) adalah reaksi perisiklik di mana satu atom atau gugus bergeser ke posisi lain. Reaksi ini dapat juga dikategorikan sebagai reaksi isomerisasi sebagaimana halnya reaksi elektrosiklik. Jenis reaksi perisiklik penataanulang sigmantropik didasarkan pada sistem penomoran ikatan rangkap yang merujuk ke posisi-posisi relatif atom yang terlibat dalam perpindahan (migrasi)





Daftar pustaka
McMurry, J. 2010. Organic Chemistry Eight Edition. USA : Cengage Learning.

Pertanyaan
1) Mengapa pada reaksi diels-alder, 1.3 siklopentadiena dapat bereaksi dengan antar molekulnya?
2) Bagaimana suatu reaksi diels-alder dapat dikatakan berhasil atau telah memiliki simetri yang benar untuk menghasilkan ikatan baru?

Komentar

  1. Hayy dyah, senang rasanya melihat mawar mekar di blogmu,
    Aku mau koment yaaa

    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara: 1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  2. hai dede, menurut saya
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    BalasHapus
  3. terimakasih dyah,
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 c

    BalasHapus
  4. terima kasih atas materinya, menururt saya bisa terjadi dalam 2 cara aytiu pertama Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya dan kedua sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  5. terimakasih materinyaa..
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara: 1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.

    BalasHapus
  6. Menurut saya untuk jawaban no. 1 Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    BalasHapus
  7. 1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara: 1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya

    BalasHapus
  8. 1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara: 1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  9. Menurut saya karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    BalasHapus
  10. Halo dede imut dan cantik, terimakasih penjelasannya ya. Jawabannya adalah:
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara: 1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.
    Semoga membantu yaa

    BalasHapus
  11. Hayy dyah
    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara:
    1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.
    Semoga membantu yaa

    BalasHapus
  12. Terimakasih kak dyah
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara:
    1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  13. Hai dede
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    BalasHapus
  14. 1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara:
    1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  15. Hai dyah, gapapakan ya aku bantu jawab. Hehe
    Yang pertama, karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    Dan yang kedua, hal ini bisa terjadi dalam 2 cara:
    1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  16. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  17. Hay devi, aku mau bantu jawab
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara: 1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  18. Terimakasih dyah,
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    BalasHapus
  19. 1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara: 1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  20. Terimakasih kak dyah
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara:
    1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  21. Terima kasih kak materinya. Menurut saya jawaban nomor 1 itu Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    BalasHapus
  22. 1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    BalasHapus
  23. Materi yang menarik Dyah,
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.
    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara: 1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  24. Terimakasih kak dyah
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara:
    1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya

    BalasHapus
  25. Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    BalasHapus
  26. Terimakasih kak Dyah, untuk ilmunya yang bermanfaat. Menyinggung pertanyaan diatas, menurut saya :
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.
    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara: 1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  27. hai dyah
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.
    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara: 1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  28. Hai dyah
    Saya akan menjawab :
    1) Karena senyawa 1,3-siklopentadiena sangat reaktif, sehingga ia dapat bereaksi dengan dirinya sendiri. Satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    BalasHapus
  29. terimakasih pemaparannya
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    BalasHapus
  30. terimakasih pemaparannya
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    BalasHapus
  31. Hai kk dyah
    Saya akan menjawab:
    1. Karena senyawa1,3-siklopentadiena sangat reaktif sehingga ia dapat bereaksi dengan sendirinya. Satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.
    Cuman satu aja yg saya bisa jawab. Oh ya terima kasih atas ilmu yg kak sampaikan 😀

    BalasHapus
  32. Makasih kak Dyah atas materinya.
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.
    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara: 1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  33. 1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara:
    1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  34. Hay devi, aku mau bantu jawab
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    BalasHapus
  35. Yang pertama, karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    BalasHapus
  36. Yang pertama, karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    BalasHapus
  37. Terimakasih kak atas materinya.
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara:
    1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya

    BalasHapus

  38. 1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara: 1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  39. 2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara:
    1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.
    Semoga membantu yaa

    BalasHapus
  40. Yang pertama, karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    Dan yang kedua, hal ini bisa terjadi dalam 2 cara:
    1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya

    BalasHapus
  41. menurut saya
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara: 1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  42. 1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.
    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara: 1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  43. Menurut saya :
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.
    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara: 1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  44. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  45. teerimakasih atas penjelasan materinya dyah
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara:
    1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  46. Terimakasih materinya kak.
    Jawabannya.
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.
    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara: 1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  47. Terimakasih dyah,
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    BalasHapus
  48. 1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.
    Semoga membantu yaa

    BalasHapus
  49. Terimakasih kak dyah
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara:
    1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  50. Terimakasih kak dyah
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    BalasHapus
  51. Materi ny sangat bermanfaat kak,
    Untuk jwabannya, yaitu
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara:
    1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  52. terima kasih kak materi nya, menurut saya yaitu
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara:
    1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  53. 1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara: 1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  54. 1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara:
    1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  55. Saya bantu jwb yaaa
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara: 1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  56. Saya bantu jwb yaaa
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara: 1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  57. 1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara: 1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  58. 1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara: 1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  59. Terimakasih kak dyah
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara:
    1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  60. Hai kak dyah
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    BalasHapus
  61. Terimakasih kak dyah
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara:
    1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  62. Terimakasih kak dyah
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara:
    1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  63. Terima kasih kak Dyah
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara:
    1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus
  64. Terimakasih kak dyah,
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    BalasHapus
  65. hai dyah
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.
    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara: 1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih pemaparannya
      1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

      Hapus
  66. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  67. Hai devy
    1) Karena 1,3-siklopentadiena sangat reaktif yg akan menyebabkan senyawa tsb bisa bereaksi dengan dirinya sendiri. dimana satu molekul berperan sebagai diena dan satu molekul lagi yang berperan sebagai dienofil.

    2) Hal ini bisa terjadi dalam 2 cara: 1. Sikloadisi suprafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan ke reaktan lainnya.
    2. sikloadisi antarafacial terjadi ketika interaksi ikatan antara cuping pada muka yang sama dari satu reaktan dan cuping muka berlawanan pada reaktan lainnya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer